KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan alat berat sebesar Rp 374 miliar hingga kuartal III-2025.
Kinerja lini tersebut masih ditopang oleh sektor pertambangan yang berkontribusi sekitar 70% terhadap total pembiayaan alat berat perusahaan.
Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani mengatakan, penurunan ekspor batubara Indonesia ke China berpotensi memberikan dampak terhadap permintaan pembiayaan alat berat. Pasalnya, sejumlah perusahaan tambang cenderung menunda ekspansi dan pembelian unit baru.
“Untuk memperkuat kinerja segmen ini, kami melakukan perluasan dari sisi line up pembiayaan produk heavy equipment serta menambah manpower di sisi marketing agar dapat menjangkau nasabah secara nasional,” ujar Gani kepada Kontan, Senin (31/10/2025).
Selain memperluas jangkauan pasar, Gani menyebut Adira Finance juga tetap berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan di segmen ini dengan memperhatikan risiko dan menjaga kualitas kreditnya.
Adapun sektor non-pertambangan yang digarap Adira Finance meliputi pertanian, konstruksi, transportasi, real estate, dan sektor lainnya. Langkah diversifikasi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas bisnis di tengah fluktuasi industri komoditas.