Detail Berita

29 Oktober 2025

Ini Strategi Adira Finance (ADMF) dan Astra Credit Jaga NPF di Bawah 5%

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Muti Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mencatat tingkat kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) sebesar 2,1% pada September 2025. 

Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan angka tersebut menurun bila dibandingkan dengan posisi Agustus 2025 yang berada di level 2,2%. Artinya, ada penurunan 1 basis poin (bps). 

“Penurunan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas portofolio pembiayaan secara berkelanjutan,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (28/10/2025). 

Gani mengemukakan bahwa Adira Finance konsisten menerapkan prinsip manajemen risiko yang hati-hati dalam setiap proses pembiayaan, untuk terus menjaga NPF di bawah 5% Penyaluran pembiayaan, imbuhnya, dilakukan secara tersegmentasi sesuai dengan risk appetite perusahaan. Selain itu, perusahaannya juga memastikan kegiatan collection berjalan efektif dan berkesinambungan. 

Lebih lanjut, Gani membeberkan segmen pembiayaan yang kerap kali bermasalah adalah di segmen kendaraan roda dua. Pasalnya, dari sisi jumlah nasabah pembiayaan ini memang mendominasi.  

“Karena porsi nasabahnya yang lebih besar, maka secara jumlah, pembiayaan bermasalah juga lebih banyak berasal dari segmen tersebut,” tuturnya. 

Kendati demikian, dia menekankan kondisinya masih terkendali dan Adira Finance terus melakukan berbagai upaya pengelolaan risiko dan penguatan proses collection. 

Sementara itu, PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC) yang memiliki NPF di bawah 1% per Agustus 2025 mengaku tantangan menjaga rasio kredit macet di bawah 5% ini dipengaruhi dinamika kondisi ekonomi saat ini. 

Sebab itu, EVP Corporate Communication ACC, Riadi Prasodjo menekankan perusahaannya terus fokus dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dan terus memantau serta mengelola portofolio pembiayaan secara aktif. 

“Serta meningkatkan pengelolaan risiko yang prudent, sehingga dapat menjaga kualitas pembiayaan,” ujarnya. 

Sebagai informasi secara keseluruhan industri, Otoritas Jasa Keuangan mencatat profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga pada Agustus 2025. 

Ini ditunjukkan dengan NPF gross yang tercatat sebesar 2,51% dan NPF net 0,85%. Sementara itu, gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,17 kali atau berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.