KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 72% per kuartal III-2025.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, menjelaskan, angka tersebut mengalami peningkatan sekitar 4% jika dibandingkan kuartal III-2024 yang tercatat di 68%. Ia menyebut, kenaikan rasio itu utamanya disebabkan oleh peningkatan beban pencadangan kredit macet.
"Pelemahan daya beli konsumen memberikan efek domino hingga berdampak pada kemampuan bayar nasabah," kata Ristiawan kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).
Kendati begitu, CNAF menyebut pihaknya akan menjaga efisiensi operasional, apalagi di tengah tekanan penyaluran kredit yang melambat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan diversifikasi segmen nasabah guna meningkatkan kualitas pembiayaan serta mengelola biaya operasional dan portofolio secara lebih efektif.
“Tahun 2025 ini, kami berupaya untuk menjaga rasio BOPO salah satunya dengan menggenjot pendapatan perusahaan dengan fokus pada produktivitas dalam bekerja," tuturnya.
Selain itu, CNAF juga mencari sumber pendanaan yang kompetitif guna menekan biaya bunga pendanaan. Strategi ini diharapkan dapat membantu menjaga rasio BOPO perusahaan tetap sehat di tengah dinamika pasar yang menantang.
"Kami juga akan terus berupaya mencari sumber pendanaan yang kompetitif agar dapat meminimalisir biaya bunga pendanaan," jelasnya.
Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio BOPO industri pembiayaan pada Juni 2025 tercatat di level 80,46%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 79,75%.