KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat rasio non performing financing (NPF) atau kredit bermasalah bergerak stabil di level 2,3% hingga Juni 2025.
Head of Investor Relation & Research Adira Finance, Sartika Lubis mengatakan, stabilnya rasio NPF perusahaan ditopang oleh sejumlah strategi yang dijalankan secara konsisten.
“NPF masih dalam batas internal yang ditetapkan perusahaan dan di bawah rata-rata industri,” ujar Sartika kepada Kontan, Selasa (8/7).
Sartika bilang, perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan, penguatan proses penagihan (collection), serta segmentasi pembiayaan yang selektif dan disesuaikan dengan risk appetite perusahaan.
Adapun, total penyaluran pembiayaan Adira hingga Juni 2025 tercatat sebesar Rp 16,2 triliun.
Adapun secara industri, berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rasio NPF gross perusahaan pembiayaan mencapai 2,57% per Mei 2025, naik dari 2,43% year on year (YoY).
Sementara itu, piutang pembiayaan multifinance tercatat sebesar Rp 504,58 triliun atau tumbuh 2,83% YoY.