KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance tercatat tumbuh melambat per April 2025. Direktur Keuangan Mandala Finance Roberto AK Un mengatakan penyaluran pembiayaan perusahaan tumbuh sebesar 6% secara Year on Year (YoY) per April 2025.
Pertumbuhannya terbilang melambat, jika dibandingkan pertumbuhan per Maret 2025 yang mencapai 11% YoY. Roberto menerangkan melambatnya penyaluran pembiayaan itu tak terlepas dari kondisi ekonomi saat ini yang mengalami pelemahan daya beli.
"Pertumbuhan pembiayaan kami mengalami sedikit penyesuaian di tengah kondisi ekonomi saat ini, seiring penurunan daya beli masyarakat terhadap pembelian kendaraan atau barang konsumtif lainnya," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (10/6).
Lebih lanjut, Roberto menyampaikan sampai saat ini pihaknya menyadari ada berbagai tantangan yang masih dihadapi dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor. Tantangannya, yaitu ketidakpastian ekonomi, kebijakan pajak opsen kendaraan bermotor, risiko kredit macet, serta persaingan pasar yang ketat.
Meski ada berbagai tantangan yang menghadang, Roberto mengatakan Mandala Finance akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran dalam menyalurkan pembiayaan. Dia bilang hal itu dilakukan demi menjaga kualitas portofolio tetap sehat dan menekan potensi kenaikan Non Performing Financing (NPF).
"Mandala optimistis prospek industri pembiayaan akan tetap stabil dan kami juga telah menyesuaikan target perusahaan pada 2025," ujar Roberto.
Perlambatan pertumbuhan pembiayaan yang dialami Mandala Finance nyatanya juga dialami oleh industri multifinance per April 2025. OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 504,18 triliun per April 2025.
Nilai piutang pembiayaan per April 2025 hanya tumbuh 3,67% secara YoY. Pertumbuhan April 2025 terbilang melambat, jika dibandingkan posisi Maret 2025 yang tumbuh 4,60% YoY dengan nilai Rp 510,97 triliun.